ReferensiBisnis.online: biography | Info Seputar Bisnis Terbaru
Tampilkan postingan dengan label biography. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label biography. Tampilkan semua postingan

17 Des 2010

0

Profil Clara Priscilla

Clara Priscilla

PENYANYI asal Indonesia Clara Priscilla atau Cilla akan dikontrak oleh label internasional, Universal America-Interscope and Attack Media Group. Kabar gembira itu datang dari Marks S Berry, produser eksekutif dari Universal yang datang ke Jakarta, Kamis (9/12).

Mark mengungkapkan, bahwa dia merasa bahwa Cilla yang baru berusia 15 tahun mempunyai bakat untuk bisa bersaing dengan penyanyi lain di Amerika. "Saya sendiri mengetahui Cilla setelah melihat berita-berita yang ada di internet dan youtube. Saya lihat dia punya kemampuan, sehingga saya langsung cari kontak orangtuanya, setelah beberapa lama akhirnya ketemu," ungkap Mark.

Cilla sendiri memang pernah merilis single lagu 'My Indonesia'. "Setelah rilis single itu, banyak media yang menulis dan kami pasang klipnya di youtube. Dan, kami tidak menyangka ada perusahaan rekaman di Amerika yang tertarik," ujarnya.

Kebetulan, Cilla sendiri memang memunyai kemampuan bahasa Inggris yang cukup baik. Sehingga ketika disodori lagu oleh Mark, Cilla langsung menyanggupinya. Universal sendiri sering memberikanb lagu untuk penyanyi dunia seperti Lady Gaga, Shakira, dan banyak lainnya.

Pihak Universal sendiri telah merencanakan akan merilis album internasional penyanyi kelahiran Surabaya 30 September 1995 pada Februari 2011. "Saya akan tinggal di Amerika selama 1 tahun sesuai dengan kontrak," ujar Cilla.

Dalam album internasional tersebut, Cilla akan membawakan enam lagu ciptaan Vibes Brother yang saat ini tengah terlibat kerjasama untuk penciptaan lagu Shakira.

Sayang lagu 'My Indonesia' yang membawa Cilla go international tidak dimuat dalam album ini. "Pihak Universal menganggap lagu itu sudah dirilis di Indonesia, jadi tidak dirilis di sana lagi," kata Cilla yang sudah mendapatkan ucapan selamat dari penyanyi Anggun yang sudah duluan menapaki jalur musik internasional.

from :forumkami.com

27 Okt 2010

5 Tokoh otodidak Sejati yang Sukses di Dunia
0

5 Tokoh otodidak Sejati yang Sukses di Dunia

5 Tokoh Autodidak Sejati yang Sukses Mengubah Nasib Menjadi Orang Besar. Apakah gagal melanjutkan sekolah menjauhkan kita dari sukses? Tokoh-tokoh berikut ini membuktikan bahwa belajar tak selalu harus di sekolah. Bahkan ketika sekolahnya gagal diselesaikan, mereka bisa belajar sendiri dari kehidupan yang dihadapinya dan meraih sukses luar biasa. Berikut ini mereka yang sukses luar biasa mengubah nasib dengan belajar secara autodidak alias gak makan bangku sekolahan.

1. Agatha Christie (1890 – 1976) Belajarnya Cuma di Rumah
Agatha Christie adalah penulis asal Inggris yang dikenal sebagai Master of The Mystery Novel atau Queen of Crime. Novel bergenre misterinya begitu terkenal ke seluruh dunia. Ia menulis 80-an novel. Sebanyak 30-an novelnya sudah diadaptasi ke dalam film.

Di manakah ia belajar hingga menjadi penulis yang begitu produktif? Ternyata Agatha hanya belajar di rumah. Sebenarnya di keluarganya, ia punya dua kakak yang kebetulan mendapat kesempatan sekolah formal. Sedangkan untuk Agatha, ibunya memilih untuk mengajari sendiri di rumah. Saat usia putrinya menginjak 8 tahun, sang ibu baru mendatangkan tutor ke rumah.
Ketika Perang Dunia I bergolak, Agatha bekerja menjadi perawat. Saat itu usianya baru belasan.

Kemudian ia bekerja di apotek rumah sakit yang banyak mengilhami cerita soal racun dalam novel-novelnya di kemudian hari. Novel pertamanya lahir setelah kakaknya, Madge, memberinya tantangan, apakah ia bisa menulis novel. Tantangan itu ia jawab dengan novel pertamanya berjudul “The Mysterious Affair at Styles” (Misteri di Styles). Dari sanalah ia meniti karier sebagai novelis.

2. Frederick Douglass (1818 – 1895): Budak yang Belajar Autodidak
Frederick adalah seorang budak asal Amerika Serikat, yang dilarang sekolah. Meski begitu ia pantang menyerah untuk belajar. Ia mulai dengan belajar membaca dari seorang aktivis gerakan pembebasan perbudakan. Ia belajar dari apa pun yang bisa ia baca.

Untuk memperkaya ilmunya, Frederick selalu mencari kesempatan untuk berbicara dengan orang-orang yang pengetahuannya lebih tinggi darinya. Terbukti belajarnya efektif, karena setelah bebas sebagai budak ia menjadi penulis hebat, orator ulung, dan pemimpin gerakan pembebasan perbudakan

3. Lawrence Ellison (66 tahun): Membangun Oracle karena Terinspirasi sebuah Paper
Lawrence (Larry) Ellison adalah pendiri Oracle, perusahaan pembuat software terbesar kedua dunia saat ini. Seperti pengusaha di bidang teknologi informasi lainnya yang kebanyakan drop-out perguruan tinggi, Larry pun demikian. Ia keluar dari University of Illinois pada tahun keduanya kuliah. Setelah itu ia membangun kariernya sebagai ahli data system. Ia tertarik mendirikan Oracle pada tahun 1977 setelah terinspirasi dari paper karya Edgar F. Codd mengenai database system berjudul “Relational Model of Data for Large Shared Data Banks.”

4. Peter Jennings (1938 – 2005): Presenter Terkenal yang Tak Lulus SMA
Presenter terkenal ABC News ini sebenarnya tak lulus SMA. Jennings memulai kariernya sejak usia 9 tahun. Saat itu ia menjadi penyiar radio anak-anak di Kanada. Ayahnya yang juga penyiar radio CBC dan sedang bertugas di luar negeri berang ketika tahu anaknya jadi penyiar radio di tempatnya bekerja. Ayahnya memang tak menyukai nepotisme. Kegiatan jadi penyiaran ciliknya tak lama. Peter lebih konsentrasi sekolah. Namun sekolahnya tak mulus. Malah ia sempat tak naik ke kelas 10. Menurut pengakuannya ia bosan belajar saat itu. SMA-nya pun tak tamat.

Ia sebenarnya ingin sekali menjadi penyiar seperti ayahnya. Namun kesempatan itu tak mudah ia dapat. Ia lebih dulu bekerja di bank dan sempat aktif di teater setempat. Baru pada usia 21 tahun ia bisa meraih impiannya menjadi penyiar radio. Setelah itu kariernya terus menanjak dengan semangat autodidaknya yang tinggi hingga kemudian menjadi wartawan dan penyiar televisi kenamaan AS.

5. Anthony Robbins (50 tahun): Bekerja Sambil Belajar dari Pembicara Ternama
Ia hanya tamat SMA dan memulai kariernya dengan cara mempromosikan seminar yang diadakan Jim Rohn. Saat itu usianya baru 18 tahun. Ia memanfaatkan kedekatan dengan Jim Rohn untuk belajar “happiness and success life“. Tak heran jika ia tak segan menyebut Jim Rohn sebagai mentor pertamanya. Pada usia 22 tahun, Anthony Robbins mulai belajar Neuro-Linguistic Programming (NLP) secara informal dari penciptanya, John Grinder. Setelah belajar dari tokoh lain yang juga secara informal, Robbins akhirnya bisa mengembangkan ilmu NLP menjadi ilmu baru yang disebutnya Neuro-Associative Conditioning (NAC).

Dengan belajar yang bisa disebut autodidak (bukan di bangku sekolah atau perguruan tinggi), Robbins akhirnya menjadi penulis buku laris dan motivator terkenal di dunia. Ia sudah berbicara di hadapan lebih dari 50 juta orang di lebih dari 50 negara. Jangan heran, dari sisi finansial, dari semula pemuda miskin, Robbins menjadi pembicara dengan tarif tinggi. Dalam kariernya ia pernah menjadi salah satu penasihat (mantan) Presiden AS Bill Clinton

sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/10/5-tokoh-autodidak-sejati-yang-sukses-di.html

21 Sep 2010

0

Teguh Sukaryo, 15 Besar Pianist Dunia

Teguh Sukaryo, Seorang Pianist Tanah Air yang telah menciptakan berbagai Harmony -harmony indah dan telah di akui oleh Dunia lewat karya -karya instrument nya, dirinya telah menjadi pianis terbaik yang mengalahkan para pianis dari 26 negara a.l. Jerman, AS, Italia, Prancis, China, dan Jepang.Namun Sayang, sosok Teguh belum begitu akrab terdengar bagi kaum kaum awam di Indonesia,
Sukaryo mendapat pujian dari banyak negara karena menampilkan harmoni, emosi dan teknis sempurna. Sentuhan jarinya pernah membius pendengar di Belanda ketika dipancarluaskan lewat radio dan televisi.
Teguh Sukaryo belajar piano pada sejumlah suhu a.l. Jon Kimura Parker, Peter Takacs, Michael Gurt, dan Carmel Lutton. Dia juga sempat ditangani Byron Janis dan Einar-Steen Nokleberg.
Kemampuan peraih beasiswa Joseph and Ida Kirkland Mullen itu kini ditularkan pada beberapa pianis a.l. Paul Polivnick, Anton Krager, dan Frank Wickes. Selain itu dia aktif mengajar di Rice University Preparatory Program.
Sukaryo lulus dengan predikat BMus untuk Penampilan Piano dari Sekolah Musik Newcastle (NSW) Australia pada 1998. Dari tempat itu dia meraih penghargaan tertinggi untuk penampilannya.
Empat tahun lalu Sukaryo meraih gelar Beethoven Prize di ajang Grieg International Competition for Pianists di Oslo, Norwegia dan berhak atas beasiswa penuh ke sekolah musik top di AS, Oberlin Conservatory.
source : dari berbagai sumber

Berikut ulasan sekilas tentang sosok Teguh Sukaryo.
BIOGRAPHY OF TEGUH SUKARYO, Concert Pianist
(Versi Bahasa Indonesia)

Adalah kecintaan yang sejati terhadap musik, yang dipadukan dengan talenta, hasrat artistic, cita rasa, kejujuran dan kerendahan hati, yang telah membawa Teguh Sukaryo untuk tampil di berbagai negara, termasuk USA, Eropa dan Australia. Misinya adalah untuk menyentuh setiap hati dengan lembut dan rasa kepedulian, seperti yang diimpikannya: “Dunia yang harmonis, berlimpah kedamaian, cinta dan suka cita”. Sembari mengejar misi ini, berbagai media dan kritik turut memberi kesaksian perihal karya Teguh:

“Master pianist. Teguh Sukaryo gave phenomenal recital. He showed fabulous technique and sensibility. Great imagination..with temperament and visible passion.” Airplay Radio en IJssellandTV, Netherlands

“Tremendous personality. Wonderful imagination.” Byron Janis, legendary pianist

"Marvelous,...a gem,..an example of grand. Teguh has the fantasia and technique to reach to the Absolute Top" NoordHollands Dagblad

“Now captivating..now hypnotizing” Kompas, Indonesia

"Climactic craze. Electrifying and full of spirit" Koran Tempo

“An enchanting piano playing which travels through time and space…striking and very memorable” Arts Indonesia

“A Star. World class pianist.” Suara Merdeka

“World top 15” Bali Post

"World Master Pianist, Perfect Presentation of Combined Harmony and Emotion. Anesthetized music lovers. The sound he produced was a reminiscence of beautiful symphony" Kaltim Post


Teguh Sukaryo lulus S1 pada bidang Piano Performance dari Newcastle Conservatorium of Music, Australia. Disana dia mengambil Double Performance Strand dan selalu mendapat nilai tertinggi, yaitu High Distinction. Dikenal memiliki kemampuan artistry tinggi dan teknik yang handal, Teguh menperoleh beasiswa penuh dan berbagai penghargaan untuk melanjutkan seluruh studinya di USA, seperti di sekolah-sekolah terkemuka: Oberlin Conservatory, yang mana dia mendapat gelar Artist Diploma; Rice University/Shepherd School of Music, Master of Music; and Louisiana State University, tempat Teguh sedang menyelesaikan gelar Doktoralnya (DMA, Doctorate of Musical Arts). Tahun 1997, Teguh memperoleh Top Prize di Armidale Open Piano Competition, NSW, Australia; Tahun 2000, Chamber Music Scholarship and award di Sewanee Summer Music Festival, USA; Tahun 2005, “Beethoven Prize” di Grieg International Competition for Pianists, di Oslo.

Teguh Sukaryo belajar dengan pianist kenamaan dan guru besar di Amerika, Eropa dan Australia, antara lain Jon Kimura Parker, Peter Takacs, Michael Gurt, and Carmel Lutton. Teguh juga dilatih oleh pianist legendaris Byron Janis dan Einar Steen-Nokleberg. Selain dibidang piano, Teguh juga menekuni dunia conducting. Guru-gurunya antara lain Prof. Paul Polivnick, Prof. Anton Krager, dan Prof. Frank Wickes.

Bakat dan dedikasi Teguh dalam dunia pendidikan musik juga sangat kuat. Teguh sering memberi workshop dan masterclass di berbagai tempat, baik di dalam maupun luar negeri. Seorang Joseph and Ida Kirkland Mullen Fellow, Teguh telah mengajar di department Prepatory Program di Rice University, Houston, USA. Banyak murid-murid yang terinspirasi dan mendapat nilai tertinggi pada ujian akhir tahun mereka. Diantaranya berhasil lolos audisi masuk di konservatori-konservatori bergengsi di Amerika Serikat.

CD perdana Teguh yang berjudul “Teguh Sukaryo plays Mompou, Brahms, & Mussorgsky” tersedia di took-toko CD, dan mendapat sambutan hangat dari para pencinta music klasik di tanah air. Menyusul segera tahun ini 3 (tiga) CD baru Teguh yang berjudul “Scenes of Childhood”, “Burgmuller Op. 100” dan “Burgmuller op. 109” lengkap dengan partiturnya.

Teguh lahir dan besar di Purwokerto, Jawa Tengah. Dia mencintai Indonesia, baik budaya dan manusianya. Teguh juga sangat mencintai alam, seni, dan kemanusiaan. Dia suka bergaul dengan siapa saja dan dengan semua kalangan. Tahun 2010 Teguh mengadakan Nusantara Tour 2010 diberbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Denpasar, Makassar, Balikpapan, Purwokerto, Kupang, dll dalam rangka penyebaran musik klasik di tanah air tercinta Indonesia. Teguh Sukaryo adalah pencipta dan Artistic Director group Musik Klasik Indonesia di facebook. Group dengan lima ribu anggota yang merupakan group musik klasik yang paling aktif, edukatif dan informatif.



http://www.facebook.com/teguh.sukaryo
www.thejo.blogspot.com

6 Sep 2010

3

Profil Franky Sahilatua

Franky Hubert Sahilatua (lahir Surabaya, 16 Agustus 1953) adalah penyanyi balada asal Surabaya, Indonesia. Namanya dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan lima belas album, semuanya di bawah Jackson Record.

Setelah duet ini mengakhiri kerja samanya, karena Jane kemudian menikah dan hendak memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier.

Karakter karya

Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam pada awalnya, misalnya pada lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung. Namun demikian, seperti kebanyakan penulis lagu balada lain, Franky gemar pula "bercerita" mengenai kehidupan orang sehari-hari, seperti Perjalanan atau Bis Kota. Franky pernah menulis dan menyanyikan lagu-lagu soundtrack untuk film Ali Topan.

Sejak tahun 1990-an hingga sekarang, Franky banyak terlibat dalam aksi-aksi panggung bertema sosial dan nasionalisme. Ia aktif terlibat dalam masa peralihan politik dari Orde Baru menuju Reformasi, penentangan RUU APP, serta gerakan anti globalisasi.

Diskografi
Solo Album
    * Balada Wagiman Tua (1982)
    * Gadis Kebaya (1984)
    * Anak Emas
    * Lelaki dan Telaga
    * Kemarin
    * Terminal (1993) bersama Iwan Fals
    * Orang Pinggiran (1997) bersama Iwan Fals
    * Menangis (1999) bersama Iwan Fals
    * Perahu Retak (1995) bersama Emha Ainun Najib

Franky & Jane

    * Senja Indah di Pantai (1975)
    * Kembalilah (1975)
    * Balada Ali Topan (1976)
    * Musim Bunga (1978)
    * Kepada Angin dan Burung-burung (1978)
    * Dan Ketuk Semua Pintu (1979)
    * Panen Telah Datang (1980)
    * Siti Julaika (1982)
    * Di Ladang Bunga (1983)
    * Rumah Kecil, Pinggir Sungai (1984)
    * Biarkan Hujan (1985)
    * Langit Hitam (1990)
    * Potret (1991)
    * Lelaki dan Rembulan (1992).

Franky & Johnny
Franky, Jane, & Johnny

    * Menyambut Musim Petik (1986)

Album Lain

    * Kita Semua Sama (1989) - bersama Jane Sahilatua, Nur Afni Octavia, Vonny Sumlang, Utha Likumahuwa, Gito Rollies, Farid Harja, La Storia
    * 1989 - Album Rumpies berjudul "Nurlela", lagu "Malu" karya Denda Sukma.

Karya Populer

    * Lagu "Di Bawah Tiang Bendera" diciptakan Franky dan Iwan Fals pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli.
    * Lagu "Kemesraan" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals merupakan karangan Franky bersama adiknya, Johnny.
  source : wikipedia

www.thejeo.blogspot.com

2 Sep 2010

5

Profil Eross Candra


Eross Candra biasa disapa Eross adalah seorang pria kelahiran (lahir di Yogyakarta, 3 Juli 1979; umur 31 tahun) yang berprofesi sebagai musisi yang merupakan anggota dari grup musik Indonesia Sheila on 7. Eross berposisi sebagai gitaris dari grup musik tersebut. Pria yang beragama Islam dan mempunyai tinggi 173 cm ini adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan mempunyai hobi kesenian.


Eross besar di keluarga pecinta musik. Ibunya seorang penyanyi, kakeknya pemain saksofon, dan pamannya mahir main gitar. Sejak SD, Eross telah mengenal dunia musik karena sering mendampingi ibunya yang latihan band di studio musik di rumahnya, Karangkajen, Yogyakarta. Eross sangat tertarik dengan alat musik gitar dan mempelajarinya. Gitar pertama dimiliki oleh Eross saat berusia 14 tahun sebagai kado ulang tahun dari ayahnya. Saat kelas 3 SMP, Eross pernah ikut sebuah band, namun tak bertahan lama karena salah satu personelnya pindah kota.

Kelas 1 SMA menjadi saat yang bersejarah bagi Eross. Eross diajak bergabung dengan Dizzy band, bersama dengan Icha dan Adhit Jikustik. Eross menjadi satu-satunya anggota yang masih SMA, yang lain telah kuliah. Sang kakek juga menghadiahkan sebuah gitar listrik yang menjadi gitar listrik pertamanya. Pada tahun yang sama, Eross berkenalan dengan Sakti dan Anton dari saudaranya, Oscar. Dari Sakti, Eross kenal dengan Adam, lalu Duta. Dan akhirnya terbentuklah Sheila Gank pada tanggal 6 Mei 1996 di rumah Adam. Sheila Gank pernah mengikuti Festival Band DIY di Yogyakarta dan mendapat juara pertama. Eross menjadi The Best Guitarist dan Adam menjadi The Best Bassist. Tahun 1998, Sheila Gank mendapat kesempatan untuk menawarkan demo lagu mereka ke Sony Music Indonesia. Akhirnya mereka dikontrak. Nama band mereka diubah menjadi Sheila on 7. "Sheila" yang diambil dari bahasa Celtic yang berarti musikal dan "on 7", yang diambil dari tujuh tangga nada dalam musik. Tak dinyana album perdana mereka langsung meledak di pasaran. Begitu pun dengan album mereka selanjutnya.

Eross menjadi pencipta lagu paling aktif dalam grup band ini. Tak hanya untuk konsumsi grup band-nya, Eross juga menciptakan lagu untuk Memes, Rio Febrian, dan juga Tasya, serta untuk sountrack film "30 Hari Mencari Cinta" dan "Soe Hok Gie".

Selain di Sheila on 7, Eross juga sedang sibuk dengan proyek kelompok musik barunya, Jagostu. Namun, dia memastikan bahwa kelompok musik barunya tersebut tidak akan mengganggu eksistensi dan keutuhan SO7 yang sudah membesarkan namanya. Tahun 2007, Eross bersama Puteri Indonesia 2004, Artika Sari Devi, menjajal bermain dalam film indie berjudul "Mati Bujang Tengah Malam".


sumber : wikipedia

www.thejeo.blogspot.com
1

Profil Eet Sjahranie


Zahedi Riza Sjahranie (Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 1962) atau lebih dikenal dengan nama panggilan Eet Sjahranie adalah musikus Indonesia.

Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga Bee Gees.

Kendati diakuinya hal itu sedikit banyak mempengaruhi kepekaan rasanya dalam bermusik, bukan gara-gara itu yang menggugah hatinya belajar gitar. "Justru yang membuat saya mendalami musik karena melihat Koes Plus. Asyik banget melihat aksi panggung Yok atau Yon Koeswoyo," ujar Eet mengenang. Awalnya ia belajar gitar dengan seorang anak yang jadi yang juru parkir di depan sekolahnya di Samarinda Kalimantan Timur, tempat keluarganya bermukim saat itu. Sehabis pulang sekolah, ia selalu mengajak sohib-sohibnya belajar gitar bersama. Sejak itu "secara alamiah saya belajar sendiri," tuturnya. Mulai dari lagu daerah, folksong, dangdut sampai lagu-lagu pop yang sedang populer saat itu ia coba untuk mencari akord-akordnya.

Di masa kecil, sesekali Eet sering diajak ayahnya, A Wahab Sjahranie yang pernah jadi Gubernur Kalimantan Timur 1967-1977, ke Jakarta, sekalian mengunjungi kakaknya yang sedang studi di Ibukota. Sang kakak kebetulan mahir bermain gitar klasik. Kesempatan itu tidak disia-siakan Eet untuk mencuri ilmunya. "Lumayan ia mengajarkan satu lagu klasik," katanya Sekembalinya, Eet menunjukan kebolehannya di hadapan teman-temannya. Merasa mendapat perhatian lebih dari kawan-kawannya, Eet kian percaya diri untuk lebih mendalami teknik permainan gitar. Lagu-lagu yang rhythm dan petikan melodinya enggak gampang, ia jelajahi. Keinginannya pun semakin menggebu ketika orangtuanya membelikan gitar elektrik. Berbeda yang ia alami saat memetik gitar akustik, dengan gitar elektrik ia mulai tahu sound-sound aneh. Referensi musiknya sedikit demi sedikit mulai bertambah. "Orientasi saya tidak lagi dengar lagu-lagu Indonesia, tapi lagu-lagu barat. Kayaknya lebih asyik," tutur Eet.

Pada 1978, keluarga Sjahranie boyong ke Jakarta. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Cikini. Tahu Eet jago main gitar, teman-teman sekolahnya yang suka ngeband mengajaknya ikut Festival Band SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet mendapat gelar gitaris terbaik, sedang Cikini's Band menduduki peringkat kedua. Selain itu, Eet ikut membantu pengisi musik untuk operet sekolahnya. Di situ ia bertemu Iwan Madjid, yang lalu mengenalkannya dengan Fariz RM dan Darwin. Temu punya temu, mereka sepakat membentuk grup band, namanya WOW. "Tapi belum terealisir saya sudah kadung pergi ke Amerika," ujar Eet. (WOW sendiri sempat mengeluarkan album, minus Eet). Di negeri Paman Sam, Eet mengambil Workshop Recording Sound Engineering di Chillicote, Ohio selama tiga bulan. Selama di sana, ia banyak bertemu musisi Indonesia, yang juga sedang studi musik, antara lain kawan lamanya Fariz RM dan Iwan Madjid, serta Ekie Soekarno. Pertemanan mereka berlanjut sampai di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Eet kerap diajak rekaman. Saat Fariz RM menggagas proyek album Barcelona, Eet mengisi sound gitarnya. Atau waktu Ekie Soekarno membuat album Kharisma I dan Kharisma II. Saat menggarap album Ekie, Eet bertemu Jockie Surjoprajogo, yang lalu mengajaknya masuk God Bless, menggantikan posisi Ian Antono. Tak hanya sebagai player, Eet juga ditawari produser rekaman untuk menggarap beberapa proyek album solo rock. Dari beberapa nama yang diajukan, Eet memilih Ecky Lamoh. Alasannya, ia sudah tertarik dengan warna vokal Ecky sejak sama-sama mengisi album Kharisma-nya Eki Soerkarno. Tapi, Eet ingin format solo album dirubah menjadi duo. Titelnya "E dan E", singkatan dari Ecky Lamoh dan Eet Sjahranie. Namun, ditengah jalan, kedua musisi ini malah membentuk grup band. Fajar S. (drum) dan Iwan Xaverius (bas) yang sejak awal ikut merancang konsep album mereka, diajak bergabung. Jadilah namanya berubah menjadi EdanE.

Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.

Bersama EdanE, Eet telah banyak memiliki penggemar karena cara dia memainkan gitar sungguh tak dapat dipandang sebelah mata. Dalam debutnya bersama EdanE, Eet telah mengeluarkan 6 album.



Diskografi :

- THE BEAST - Produced by AIRO Records & EdanE ( 1992 )

   1. Evolusi
   2. Ikuti
   3. The Beast
   4. Masihkah Ada Senyum
   5. Menang Atau Tergilas
   6. Life
   7. Opus #13 (Ringkik Turangga)
   8. Liarkan Rasa
   9. You Don't Have To Tell Me Lies

Dalam abum ini warna EdanE dalam bermusik masih sangat garang karena aroma rock yang sangat kental. Formasi pada album perdana ini adalah

    * Eet Syahranie : guitar
    * Ecky Lamoh : vocal
    * Iwan Xaverius : bass
    * Fajar Satritama : drum

Dalam album ini yang menjadi hits adalah "Ikuti" dan "The Beast" karena cara mereka mengarensemen musiknya sungguh sangat luar biasa dengan kegarangan Eet bersama uara melengking Ecky dan tak lupa dentuman drum Fajar yang dibarengi dengan cabikan bas Iwan, membuat para pecinta musik pada era tersebut merasakan ada nuansa musik baru yang menggetarkan jiwa. Namun itu semua tak berlangsung lama karena ada masalah intern dalam tubuh EdanE yang membuat Ecky harus hengkang dari EdanE. Namun demikian EdanE tetap berjalan terus.

- JABRIK - Produced by EdanE (1994)

1. Wake Of The Storm 2. Jungle Beat 3. Jabrik ( Big Town ) 4. Victim Of The Strife 5. Call Me Wild 6. Pancaroba 7. Kharisma 8. Way Down 9. I.X.S 10. Alam Manusia 11. Burn It Down 12. Kurusetra

dalam album ini bisa dikatakan EdanE seperti tak dapat tertandingi. karena dalam kepiwaian dan kepropesioanal masing masing mereka dapat menciptakan lagi album yang sungguh membuat bulu kuduk merinding. banyak sekali melodi yang sangar namun harmonis di ciptkan oleh eet dan juga tak lupa dalam Album ini mereka bertambah sangar dengan masuknya Heri batara kedalam formasi ini, dimana swara heri yang serak namun melengking itu membuat EdanE memiliki musik yang jarang di indonesia saat itu malahan mungkin hanya mereka yang memiliki warna seperti itu. Wake of storm, jungle beat, call me wild, pancaroba, waydown, alam manusia,jabrik, burn it down juga menampilkan kegarangan eet dimana soundnya dalam memainkan gitar tersebut sangat terasa sekali warna seorang eet yang sangat dikagumi. apalagi dalam album ini iwan xaverius juga memperlihatkan skilnya dalam hits nya I.X.S ( iwan xaverius soLo ), dan juga eet sjahranie yang memainkan musik sedikit melow namun tetap garang dalam album ini, apalagi kalau bukan victim of the strife, swara heri batara yang serak tersebut saat menyanyikan victim of the strife seperti mengingatkan kita pada musisi - musisi luar negeri van halen, yngwie malmsteen, deep purple, dll.

- BORNEO -

Produced by EdanE ( 1996 )

1. Borneo I - Borneo II 2. Semua Begini 3. Free Granny 4. Mimpi 5. Kebebasan 6. Lari 7. Lukisan Dunia 8. Satu

sekali lagi EdanE meluncurkan album nya. tetap dengan formasi eet syahranie : guitar Heri Batara : vocal iwan xaverius : bass fajar satritama : drum namun sedikiT dibantu dengan addetional player yaitu fatah mardiko yang membantu heri batara menyanyikan lagu - lagu garang. Dalam album ini borneo dan semua begini sedikit memberikan nuansa daeraH kalimantan saaT awaL masuknya lagu ini. itu mungkin karena eet adalah seorang yang berasal dari kalimantan karena itu lah dia memberikan satu aransemen musik kalimantan. tak lupa juga saat lagu "satu" EEt memetik gitarnya dan menciptkan keharonisan dalam memainkan musik rock. Untuk sekali lagi EdanE masih tetap bertenggeR dalam musik rock Indonesia.

- 9299 - ( compilation )

Produced by EdanE ( 1999 )

1. Rock On - 2. Dengarkan Aku - 3. Ikuti - 4. Big Town - 5. Pancaroba - 6. The Beast - 7. Untuk Dunia - 8. Borneo - 9. Free Granny - sekali lagi EdanE tetap menciptakan lagu rocknya. walaupun daLam album kompilas ini banyak dicamPurkan dengan lagu sebelumnya namun EdanE tetap menambaH beberapa lagu juga daLam alBum ini seperti Rock on, dengarkan aku, untuk dunia.dan tetap dengan formasi. eet syahranie : guitar Heri Batara : vocal iwan xaverius : bass fajar satritama : drum

-170 Volts-

Produced by Jan Djuhana (2002)

1. 170 Volts - 2. Kau Pikir Kaulah Segalanya - 3. Saksi Anarki - 4. Luzadis - 5. Hilang - 6. Bus Station - 7. Fitnah - 8. Lari II - 9. Bintang Masa Depan - 10. Goblog- 11. Kau Ku Genggam - 12. Paraelite -

Mungkin di album ini lah EdanE mendapatkan masa kejayaan yang luar biasa. pasalnya dalam album ini EdanE melemparkan hits "Kau pikir kaulah segalanya", membuat para anak muda dan ABG yang ada di Indonesia menjadi sangar gemar untuk menyanyikan lagu ini.dalam album ini juga EdanE telah kontrak bersama Sony BMG dimana sebelumnya EdanE berada di bawah label aquarius. dalam album ini EdanE memiliki seorang vocalis yang sudah tidak asing dalam dunia rock. seorang Trison manurung Ex-roxx, band yang sempat membuat log zhelebouR memberikan penghargaan buat mereka karena mereka sempat membuat hits yang banyak dibawa oleh anak band di seluruh indonesia. inilah formasi mereka eet syahranie : guitar trison manurung:vocal iwan xaverius : bass fajar satritama : drum

- Time to rock (2005) -

   1. Rock in 82
   2. kilat
   3. takkan menghilang
   4. cahaya
   5. ini aku
   6. cry out
   7. time to rock
   8. judgement day
   9. time & time
  10. D14
  11. Sampai Kapan
  12. Untuk Dunia

Merasa musik mereka telah di gandrungi para aBg maka mereka segera mencoba melemparkan album lagi. dimana "rock in 82" menjadi hits-nya. namun dalam album ini EdanE tidak secemerlang album sebelumnya. akan tetapi EdanE tetap saja memiliki fans sendiri. karena dalam hits nya ia menceritakan tentang kehidupan anak muda saat zaman era rock 'n' roll yang masih kental akan melodi. tapi eet tetap saja selalu dan tetap selalu menjadi inspirasi bagi gitaris Indonesia. karena album - album yang dia telah lempar kedunia permusikan tetap selalu hidup dan tetap mendapatkan selalu penggemar yang baru. EdanE juga memasukkan intro album untuk dunia (intro) walaupun dengan bentuk berbeda.
sumber: wikipedia
www.thejeo.blogspot.com

0

Profil Ian Antono


Ian Antono yang memiliki nama asli Jusuf Antono Djojo (lahir di Malang, Jawa Timur, 29 Oktober 1950; umur 59 tahun) adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang juga salah seorang gitaris kelompok musik rock legendaris God Bless.

Awal karier

Pada awalnya, Ian Antono merupakan seorang drummer. Namun setelah mendengar musik-musik The Shadows ia mulai berminat menjadi gitaris. Ia pun akhirnya bergabung dengan band Abadi Soesman yang waktu itu namanya cukup diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah ke Jakarta dan bergabung dengan band Bentoel yang menjadi pengiring bagi penyanyi Emilia Contesa dan Trio The King.

Akhirnya tahun 1974 ia resmi menjadi gitaris God Bless dan merilis album-album seperti Huma Diatas Bukit (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1989). Nama Ian Antono mulai menarik perhatian karena pada saat itu atmosfer musik rock di Indonesia belum ada yang memulai. God Bless lah yang pertama kali mempelopori. Secara otomatis Ian juga menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia.


Gong 2000

Setelah mundur dari God Bless dan Ian bergabung dengan grup Gong 2000 dan merilis album-album seperti Bara Timur (1991), Laskar (1994), dan Prahara (1996).

Sewaktu masih memperkuat God Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuat Gong 2000. Di Gong 2000 ia banyak memasukkan unsur musik Bali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuat God Bless dan berduet dengan Eet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitaris God Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album "Apa Kabar?" gagal dipasaran.

Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklah Iwan Fals, Anggun C. Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gito Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzi dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena muzik telah menerima banyak penghargaan. Antaranya ialah BASF Award (1987 - 1988) untuk Arranger Terbaik dan Komposer Terbaik untuk album Gersang (Nicky Astria), HDX Award (1989) untuk lagu Buku Ini Aku Pinjam (Iwan Fals), BAFS Award (1989) Album Bara Timur (Gong 2000) sebagai The Best Selling Album dan The Best Arranger & Composer, HDX Award (1994) untuk album Laskar (Gong 2000) sebagai Album Terbaik. Yang tidak kalah pentingnya adalah penghargaan dari Diamond Achievement Award atas dedikasi dan prestasi yang tinggi di industri musik pada tahun 1995.

Sebuah pengalaman yang menarik bagi Ian adalah ketika pada tahun 1999 ia diundang oleh Ramli Syarif untuk ikut memeriahkan ajang Formula-1 di Malaysia. Bagi Ian ini bukan pengalaman biasa, pasalnya disana turut hadir pula grup kolaborasi dewa gitar dunia, G3 dan grup rock legendaris Jethro Tull. Dengan memanfaatkan sesi check sound, Ian mempelajari perangkat milik Steve Vai yang jumlahnya banyak. Dari situ ia menambah ilmu dan wawasan yang belum pernah ia dapatkan di Indonesia.

Kebesaran nama dan kontribusinya bagi dunia musik Indonesia membuat para musisi muda Indonesia menggelar proyek album A Tribute To Ian Antono yang dimeriahkan oleh artis-artis musik Indonesia seperti EdanE, Sheila On 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /rif, dll.

Ian Antono pada tahun 2007 ini sering memakai Gibson Les Paul standar dan juga Gibson SG double neck. Untuk perangkat latihan di rumah ia memakai Marshall, namun untuk LIVE dan rekaman di studio ia menggunakan Mesa Boogie. Tak ada efek macam-macam yang ia gunakan selain sebuah delay.

Diskografi

Bersama God Bless

Album

   1. 1975 - God Bless
   2. 1980 - Cermin
   3. 1988 - Semut Hitam
   4. 1997 - Apa Kabar
   5. 2009 - 36th

Kompilasi

   1. 1990 - The Story of God Bless
   2. 1992 - 18 Greatest Hits of God Bless

bersama Gong 2000

    * Bara Timur - 1991
    * Gong Live - 1992
    * Laskar - 1993
    * Prahara - 2000
Lain -Lain
  * Gitar Yang Digunakan : Gibson Les Paul Standar, Gibson SG Double Neck, Hamer, Kramer Tracer, Fender Stratocaster, Ibanez JEM 77, Washburn N-4, Gibson Les Paul Deluxe, Ovation Elite, Gibson Chat Atkins, Martin CMF, Martin EST 12 senar, dan Seagull
    * Ampli : Messa Boogie Strategy 400, Marshall JCM 900 1960, Trace Elliot AC-100, Messa Boogie Quad, Messa Boogie Tri Axis
    * Efek : Roland GP8. Harmonizer Eventid H-3000S
sumber: wikipedia
www.thejeo.blogspot.com
0

Profil Dewa Budjana ( I Dewa Gede Budjana )


Dewa Budjana (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963; umur 47 tahun) adalah anggota grup musik Gigi.

Ketertarikan dan bakat Dewa Budjana pada musik, khususnya gitar, sudah sangat dominan terlihat sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar di Klungkung Bali. Sampai-sampai, Budjana kecil pernah mencuri uang kakeknya untuk sekedar memeuhi keinginannya membeli gitar pertamanya seharga 10.000 Rupiah.

Sejak memiliki gitar pertama inilah yang membuat Budjana tidak lagi memiliki semangat untuk bersekolah, baginya gitar adalah nomor 1. Pada saat itu Budjana mempelajari sendiri teknik bermain gitar, dan dia mampu dengan cepat mahir mempelajari lagu Deddy Dores berjudul Hilangnya Seorang Gadis dan lagunya The Rollies berjudul Setangkai Bunga, itupun disaat ia sama sekali belum tersentuh literatur-literatur musik/gitar yang formal.




KARIR
Dalam perjalanan kariernya, Dewa Budjana pernah bergabung dengan kelompok-kelompok musik diindonesia, diantaranya adalah :

    * Squirrell (1980 - 1985)
    * Spirit (1989 - 1992)
    * Java Jazz (1993 - 1994,Reunion 2009)
    * GIGI (1994 - Sekarang)

Selain itu Budjana juga menjalani karier solonya sendiri dan telah menghasilkan album :

    * Album Solo Nusa Damai (1997)
    * Album Rohani Nyanyian Dharma (1998)
    * Album Solo Gitarku (2000)
    * Album Solo Samsara (2003)
    * dan terakhir album solo dengan tajuk Home (2005)

Dan juga ia mengedarkan sebuah buku yg berjudul gitarku,hidupku,kekasihku

sumber : wikipedia 
www.thejeo.blogspot.com

0

Profil Abdi Negara


Nama Asli : Abdee Negara
Tempat/Tgl Lahir : Danggala, 28 Juni 1968
Gaya Permainan : Blues, Rock, (bebas)
Group Band : Slank
Pengaruh musikal : Keith Richard, Ry Cooder
Gitar Yang Digunakan : Extreme Telecaster Abdee signature, Fender Telecaster


Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek.

Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank menggantikan Pay yang sudah mendarahdaging bagi para fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay. Maklum, selain sebagai gitaris, Abdee juga jago sound engineer. Abdee lah yang kini menangani pembuatan album-album Slank.

Album Tujuh yang dirilis tahun 1997 adalah debut albumnya bersama Slank. Di album itu ia menampilkan permainan yang ngeblues kepada para Slankers. Jika album-album Slank sebelumnya tidak pernah menembus angka 1 juta keping, dengan masuknya Abdee pada formasi baru Slank ini justru mampu meningkatkan penjualan album Slank. Abdee juga sering menampilkan permainan solo dengan menggunakan slide. Jika anda mendengar permainan slide didalam lagu-lagu Slank maka bisa ditebak, Abdee lah yang memainkannya.

Bersama Slank, Abdee telah merilis album Tujuh (1997), Mata Hati Reformasi (1999), 999+09 1 dan 999+09 2, kemudian Ngangkang (2000), Virus (2001), Satu satu dan Bajakan (2003).

Selain sibuk bersama Slank, Abdee juga tercatat sebagai sound engineer dan produser untuk album grup musik lainnya seperti Seurieus. Ia juga menjadi salah satu clinician di majalah G Plus bersama anggota gitaris.com, Owen. Untuk gitar, Abdee menjadi endorser dan artis untuk merk gitar Extreme. Meskipun begitu, ia tetap menginginkan model Telecaster

www.media-indonesia.com 
www.thejeo.blogspot.com

1 Sep 2010

0

Seniman - Seniman Pahlawan Kemerdekaan Indonesia

Seniman Musik Pahlawan Indonesia

Wage Rudolf Supratman (1903-1938)

Penggubah Lagu Indonesia Raya Tingginya jiwa kebangsaan dari Wage Rudolf Supratman menuntun dirinya membuahkan karya bernilai tinggi yang di kemudian hari telah menjadi pembangkit semangat perjuangan pergerakan nasional. Semangat kebangsaan, rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka dalam jiwanya dituangkan dalam lagu gubahannya Indonesia Raya. Lagu yang kemudian menjadi lagu kebangsaan negeri ini.
Penolakan jiwanya terhadap penjajahan, pernah juga dituliskannya dalam bukunya yang berjudul Perawan Desa. Namun sayang, Pahlawan nasional yang lahir 9 Maret 1903 ini sudah meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938, sebelum mendengar lagu gubahannya dikumandangkan pada hari kemerdekaan negeri yang dicintainya.
Kilas balik dari lahirnya lagu Indonesia Raya sendiri adalah berawal dari ketika suatu kali terbacanya sebuah karangan dalam Majalah Timbul. Penulis karangan tersebut menentang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Supratman yang sudah semakin kental jiwa kebangsaannya merasa tertantang. Sejak itu, ia mulai menggubah lagu.
Dan pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya. Ketika Kongres Pemuda, yakni kongres yang melahirkan Sumpah Pemuda dilangsungkan di Jakarta bulan Oktober tahun 1928, secara instrumentalia Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya itu pada malam penutupan acara tanggal 28 Oktober 1928 tersebut. Disitulah saat pertama lagu tersebut dikumandangkan di depan umum. Lagu yang sangat menggugah jiwa patriotisme itupun dengan cepat terkenal di kalangan pergerakan nasional.
Sejak itu apabila partai-partai politik mengadakan kongres, lagu Indonesia Raya, lagu yang menjadi semacam perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka itu selalu dinyanyikan. Dan ketika Indonesia sudah memperoleh kemerdekaan, para pejuang-pejuang kemerdekaan menjadikan lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan. Dan, Wage Rudolf Supratman yang meninggal dan dimakamkan di Surabaya tanggal 17 Agustus 1938, dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional atas segala jasa-jasanya untuk nusa dan bangsa tercinta ini.


Ismail Marzuki (1914-1958)
Komponis Pejuang Legendaris Komponis pejuang dan maestro musik legendaris ini dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden RI, dalam rangkaian Hari Pahlawan 10 November 2004 di Istana Negara. Dia dikenal sebagai pejuang dan tokoh seniman pencipta lagu bernuansa perjuangan yang dapat mendorong semangat membela kemerdekaan.
Ismail Marzuki kelahiran kampung Kwitang, Jakarta Pusat, pada tahun 1914 ini menciptakan sekitar 250 lagu. Karya-karyanya sampai hari ini masih sering terdengar, antara lain Juwita Malam, Sepasang Mata Bola, Selendang Sutera, Sabda Alam, dan Indonesia Pusaka. Komponis pelopor yang wafat 25 Mei 1958, ini telah melahirkan lagu-lagu kepahlawanan, yang menggugah jiwa nasionalisme. Maestro musik ini menyandang predikat komponis pejuang legendaris Indonesia.
Ismail Marzuki memang seorang komponis besar yang sampai saat ini boleh jadi belum ada yang dapat menggantikannya. Karena itu, memang sudah layak diberikan penghormatan padanya sebagai pahlawan nasional. Karya-karya Ismail Marzuki memang kaya, baik soal melodi maupun liriknya. Ia pun mencipta lagu dengan bermacam warna, salah satunya keroncong, di antaranya Bandung Selatan di Waktu Malam dan Selamat Datang Pahlawan Muda.
Seniman Sastra Pahlawan Indonesia

Amir Hamzah, Tengku (1911-1946)
Amir Hamzah lahir sebagai seorang manusia penyair pada 28 Februari 1911 di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara. Ia seorang sastrawan Pujangga Baru. Pemerintah menganugerahinya Pahlawan Nasional. Anggota keluarga kesultanan Langkat bernama lengkap Tengku Amir Hamzah Indera Putera, ini wafat di Kuala Begumit, 20 Maret 1946 akibat revolusi sosial di Sumatera Timur.
Sebagai seorang keluarga istana (bangsawan), ia memiliki tradisi sastra yang kuat. Menitis dari ayahnya, Tengku Muhammad Adil, seorang pangeran di Langkat, yang sangat mencintai sejarah dan sastra Melayu. Sang Ayah (saudara Sultan Machmud), yang menjadi wakil sultan untuk Luhak Langkat Bengkulu dan berkedudukan di Binjai, Sumatra Timur, memberi namanya Amir Hamzah adalah karena sangat mengagumi Hikayat Amir Hamzah.
Sejak sekolah di Aglemeene Middelbare School (AMS) jurusan Sastra Timur di Solo, Amir menulis sebagian besar sajak-sajak pertamanya. Di sini ia memperkaya diri dengan kebudayaan modern, kebudayaan Jawa, dan kebudayaan Asia lainnya.
Kegemaran dan kepiawian menulis saja itu berlanjut hingga saat ia melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta. Dalam kumpulan sajak Buah Rindu yang ditulis antara tahun 1928 dan t1935, tapak perubahan lirik pantun dan syair Melayunya menjadi sajak yang lebih modern.
Tahun 1931, ia telah memimpin Kongres Indonesia Muda di Solo. Pergaulannya dengan para tokoh pergerakan nasional itu telah mewarnai dunia kesusasteraannya. Sebagai sastrawan dan melalui karya-karyanya yang ditulis dalam bahasa Indonesia, Amir telah memberikan sumbangan besar dalam proses perkembangan dan pematangan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional Indonesia. Dalam suratnya kepada Armijn Pane pada bulan November 1932, ia menyebut bahasa Melayu adalah bahasa yang molek.
Bagi Amir, Bahasa Indonesia adalah simbol dari kemelayuan, kepahlawanan dan keislaman. Hal ini tercermin dari syair-syair Amir yang merupakan refleksi dari relijiusitas, dan kecintaannya pada ibu pertiwi serta kegelisahan sebagai seorang pemuda Melayu.
Secara keseluruhan ada sekitar 160 karya Amir yang berhasil dicatat. Di antaranya 50 sajak asli, 77 sajak terjemahan, 18 prosa liris asli, 1 prosa liris terjemahan, 13 prosa asli dan 1 prosa terjemahan. Karya-karyanya tercatat dalam kumpulan sajak Buah Rindu, Nyanyi Sunyi, Setanggi Timur dan terjemah Baghawat Gita.
Ia memang seorang penyair hebat. Perintis kepercayaan diri para penyair nasional untuk menulis karya sastra dalam bahasa Indonesia, sehingga semakin meneguhkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Amir seorang enyair besar Pujangga Baru, yang kepenyairannya membuat Bahasa Melayu-Indonesia mendapat suara dan lagu yang unik yang terus dihargai hingga saat ini. Ia penyair yang tersempurna dalam bahasa Melayu-Indonesia hingga sekarang.
Amir adalah tiga sejoli bersama Armijn Pane dan SutanTakdir Alisyahbana, yang memimpin Pujangga Baru. Mereka mengelola majalah yang menguasai kehidupan sastera dan kebudayaan Indonesia dari tahun 1933 hingga pecah perang dunia kedua.
Pemerintah RI kemudian mengapresiasi jasa dan sumbangsih Amir Hamzah ini dengan menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1975.
Selain itu, penghargaan atas jasa Amir Hamzah terlihat dari penggunaan namanya sebagai nama gedung pusat kebudayaan Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, dan nama masjid di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Amir Hamzah meninggal akibat revolusi sosial di Sumatera Timur itu, justru pada awal kemerdekaan Indonesia. Kala itu, ia hilang tak tentu rimbanya. Mayatnya ditemukan di sebuah pemakaman massal yang dangkal di Kuala Begumit. Konon, ia tewas dipancung hingga tewas tanpa proses peradilan pada dinihari, 20 Maret 1946, dalam usia yang relaif mati muda, 35 tahun. Ia dimakamkan di pemakaman mesjid Azizi, Tanjung Pura, Langkat. Di makamnya terukir dua buah syairnya.

kaskus.us 
www.thejeo.blogspot.com

26 Agu 2010

0

NANO Band - Sampai Ku Mati


NANO Band berdiri dari awal Juni 2008. Yang berasal dari musisi-musisi daerah yang mempunyai visi dan misi yang sama dalam bermusik.
NANO Band teridiri dari ANGLY pada Guitar, ROBERT pada Bass, RICO keyboart, dan dialunkan oleh Vokalis yang bernama AGUS.
NANO Band mengawali kariernya dengan pentas-pentas di Café to Café, Pansi, dan salah satu pruduk Rokok.

Lirik Nano - Sampai Kumati :
Hidup ku di dunia hanya sekali
Lebih tak berarti tanpa kau disisiku
Sampai ku mati aku ingin bersama denganmu

Reff:
Izinkanlah ku cari kesungguhan hati
'tuk buktikan kamu ada di hidupku
Bisikkanlah dari hati kau ada disini
Temani hidupku tak berujung waktu

Bila kau tercipta memang untukku
Tunjukkanlah bahwa aku lelaki terakhirmu
Sampai ku mati ku serahkan semua
Sampai ku mati aku ingin bersama denganmu

Back to Reff:

Dan kau menangis terus menangis
Menghampiriku kau peluk aku

Back to Reff:

Sampai ku mati
Sampai ku mati

23 Agu 2010

5

Bondan Prakoso


Biografi :

PERSONAL

Bondan Prakoso adalah salah satu penyanyi dan musikus Indonesia yang dikenal publik sebagai penyanyi juga pemain bass handal. Pria berumur 26 tahun ini adalah anak ketiga dari pasangan Lili Yulianingsih dan Sisco Batara yang dilahirkan pada 8 Mei 1984.

Selain karir bermusik yang dilakoninya sejak kecil, Bondan juga memiliki ketertarikan pada Sastra Belanda, yang ditekuninya di Universitas Indonesia pada program D3 Sastra Belanda. Kelulusannya yang gemilang juga membuktikan bahwa Bondan juga memiliki kehidupan pribadi yang cukup baik selain perannya sebagai salah satu selebriti Indonesia.

Pada 17 Desember 2007, Bondan mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Margareth atau yang lebih dikenal sebagai Margie di Restoran Cibintung, Ciputat, Tangerang. Mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan 17 gram emas diberikan kepada wanita beruntung ini untuk memulai perkawinan di usia muda mereka.

KARIR

Awal karir sebagai penyanyi cilil di era 80-90an, album perdana yang berjudul Si Lumba-lumba yang membuat Bondan dikenal publik Indonesia. Selama 1988-1995, Bondan cilik menelurkan 8 album anak-anak.

Di masa remajanya, yaitu pada tahun 199, Bondan membentuk sebuah band yang bernama Funky Kopral. Bakat bermusik yang dimiliki Bondan sejak kecil dituangkan dalam perannya sebagai pembetot bass di band beraliran rock-funk ini. Tiga buah album sempat diluncurkan oleh Funky Kopral, yaitu Funchopat pada 1999, Funkadelic Rhytm and Distortion pada 2000, juga Misteri Cinta yang merupakan hasil kolaborasi dengan musisi kawakan Indonesia, Setiawan Djodi pada 2003.

Album kedua pada karir musik Bondan bersama Funky Kopral dianugerahi penghargaan sebagai Group Alternatif Terbaik pada AMI Sharp Awards 2001, dengan hits single yang cukup kontroversial berjudul Keroncong Protol. Album ketiga dengan hits single Tokek juga menuahkan hasil yang gemilang sebagai Kolaborasi Rock Terbaik pada AMI Sharp Awards 2003.

Setelah kesuksesan 3 album yang cukup gemilang dengan Funky Kopral, band ini bubar, dan pada tahun 2005 Bondan membentuk band baru dengan genre yang berbeda, yaitu Pop Rock yang dipadu dengan Rap. Band dengan aliran yang cukup menantang ini bernama Bondan Prakoso dan Fade 2 Black, yang menggabungkan kecemerlangan bermusik Bondan dengan tiga orang rapper, yaitu Titz, Santoz, dan Lezzano. Lagi-lagi penghargaan AMI Sharp Awards 2008 berhasil disabetnya sebagai Group Rap Terbaik.

Bakat dan karir pribadi Bondan sebagai seorang bassist pun dibuktikannya dengan pemecahan rekor MURI untuk penghargaan Penampilan Bassist terbanyak dalam satu panggung, yang digelar pada tahun 2006 bersama bassist ternama Indonesia seperti Thomas GIGI, Rindra Padi, Bongky BIP, Adam Sheila On 7, Ronny Cokelat, Nissa Omellete, dan lainnya.

DISKOGRAFI
* Solo
8 buah album anak-anak (1988-1995)

* Funky Kopral sebagai Bassist dan Music Producer
Funchopat (1999)
Funkadelic Rhythm And Distortion (2000)
Misteri Cinta (kolaborasi dengan Setiawan Djodi;dirilis 2003)

* Bondan Prakoso & Fade 2 Black sebagai Producer, Composer, Arranger, Singer, Bass&Guitar
Respect (2005)
Unity (2007)
For All (2010)


kapan lagi.com

22 Agu 2010

2

BETRAYER


Betrayer adalah Thrash Metal band dari Jakarta yang beranggotakan Lilik Wardiandi (vokal / gitar), Garry Martin (gitar), dan Doddy (bass), kini tidak lagi bersama Akbar (drum) yang telah mengundurkan diri dari band untuk lebih serius di The Superglad. Penggantinya adalah Endro, seorang kawan lama Lilik di band Blame dan merupakan instruktur drum di Institut Musik Indonesia (IMI).

Setelah 16 tahun berdiri, beberapa kali bongkar pasang personel dan 4 album penuh, Betrayer akhirnya merilis album The Best of Betrayer masih di bawah label Pops / Aquarius Musikindo setelah mereka absen selama 3 tahun.

Ada 12 lagu di dalam album The Best of Betrayer ini. Selain hits lama seperti “Bendera Kuning”, “Pasukan Berani Mati”, “Habis Gelap Tak Terbit Terang” dan “Damai Bersamamu”, ada dua lagu baru berjudul “Cinta Yang Kembali” dan “Melayang” di album ini. Lagu baru yang pertama disebut merupakan single gres yang berbeda dari tradisi musik Thrash Metal mereka.

Source: FREE MUSIC DOWNLOAD - BETRAYER
0

POWERSLAVES Band


Powerslaves adalah sebuah band yang membawakan musik Rock n' Roll & Blues, berdiri sekitar April 1991 di kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

Diawali pertemuan Anwar Fatahillah (bass) dengan Heydie Ibrahim (vocal) yang memiliki kecocokan dalam konsep musik. Setelah merekrut personel pendukung lainya yaitu Kolem (gitar), Randy (gitar),Vidi (drum) dan Wiwik (kibor), akhirnya band Powerslaves pun berdiri dengan kekuatan yang solid.

Nama Powerslaves diambil dari ensiklopedia yang artinya "Sekelompok tentara Nabi Musa yang memiliki kekuatan dari dalam". Tapi bagi mereka ada penjabaran khusus yaitu kekuatan untuk menghasilkan musik keras tetapi tetap harmonis. Kekuatan musik Powerslaves adalah musik Rock yang harmonis. Maka tak heran banyak kalangan yang mengatakan saat itu, Powerslaves adalah terjemahan musik dari band top dunia, Guns N' Roses dan Led Zeppelin.

Powerslaves mulai terkenal di industri musik indonesia setelah merilis album pertama yang berjudul "Metal Kecil" pada tahun 1991 dan menghasilkan hit single "Impian". Hingga tahun 2004, Powerslaves telah menghasilkan 5 album. Namun hingga saat ini nama Powerslaves tidak lagi terdengar merilis album baru di industri musik indonesia, setelah keluarnya Andrian Franzzy (gitar) dan bergabung dengan Boomerang

Source: FREE MUSIC DOWNLOAD - POWERSLAVES

Baja Ringan Semarang